BAB I
ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI MATA KULIAH UMUM DASAR
A. PENGERTIAN
ILMU BUDAYA DASAR
Adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan.
Istilah
Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities".
istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin Humanus yang diartikan
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari The Humanities seseorang akan
bisa menjadi manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
A. TUJUAN
ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar merupakan usaha untuk mengembangkan suatu
penyajian yang mencangkup masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya
dasar semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan, memperluas pandangannya serta
pemikiran dan kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang
menyangkut alam disekitarnya, orang lain dan dirinya sendiri.
B. RUANG
LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Ilmu
budaya dasar mencangkup berbagai aspek kehidupan yang mengungkapkan masalah
kemanusia dan budaya yang mampu didekati dengan pengetahuan budaya.
Hakekat
manusia adalah universal.Tetapi manusia mempunyai keanekaragaman dalam
perwujudan kehidupan masing-masing jaman dan tempatnya. Dalam melihat dan
menghadapi lingkungan alam, sosial, budaya manusia tidak hanya mewujudkan
kesamaan-kesamaannya, tetapi juga ketidak seragamannya baik itu dalam pola
pikir, tingkah laku, perasaan, dsb.
BAB 2
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. PENGERTIAN
MANUSIA
Manusia
adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan
tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa
manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti :
Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Manusia
adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di
dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah
besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat
membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga
berupaya untuk memenuhinya.
B. PENGERTIAN
HAKEKAT MANUSIA
Menurut
bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal
segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu
atau yang menjadi jiwa sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri
manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar
diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa, dan
rahasia.
Manusia adalah makhluk paling
sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki
manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di
muka dumi ini.Dikitab suci menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah.
Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri
sebagai makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
C. KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Kepribadian
bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.
Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa
timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur
dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
Pada
umumnya kepribadian bangsa timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap
bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat
yang ada. Namun walaupun kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa
Timur kita tidak bisa selalu beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih
baik dari bangsa Barat. Karena semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya.
Tidak ada di dunia ini yang sepenuhnya baik.
D. PENGERTIAN
KEBUDAYAAN
Kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi,
dan akal manusia.
Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Dari
berbagai definisi, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
E. UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN
Ketika
melakukan kunjungan ke luar daerah, ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri,
kita akan selalu menemukan tujuh aspek budaya dalam masyrakat yang kita
kunjungi tersebut, yaitu :
1). Sistem Bahasa
2). Sistem peralatan hidup dan teknologi
3). Sistem ekonomi dan mata pencaharian
hidup
4). Sistem kemasyarakatan dan organisasi
sosial
5). Ilmu pengetahuan
6). Kesenian
7). Sistem kepercayaan, atau agama
Ketujuh
hal ini, oleh Clyde Kluckhohn dalam bukunya yang berjudul Universal Categories
of Culture (dalam Gazalba, 1989: 10)., disebut sebagai 7 unsur kebudayaan yang
bersifat universal (Culture Universals).
Artinya,
ketujuh unsur ini akan selalu kita temukan dalam setiap keadaan atau masyarakat
di dunia. Unsur-unsur ini merupakan perwujudan usaha manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidup dan memelihara kesistensi diri dan kelompoknya.
F. WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas,
dan artefak.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusialainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
G. ORIENTASI
NILAI BUDAYA
Kebudayaan
sebagai karya manusia yang memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhon dalam
karyanya Variation in Value Orientation(1961) sistem nilai budaya dalam semua
kebudayaan di dunia, universal memiliki 5masalah pokok kehidupan manusia yaitu:
1.Hakekat Hidup manusia
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan
berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan
pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2.Hakekat karya Manusia
Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaeanya
da yang beranggapan bahwa kerya bertujuan untuk hidup, karya memeberikan
kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.hakekat Waktu manusia
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan
berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang
berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4.Hakekat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia
harus mengxploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang
menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5.Hakekat hubungan Manusia
Dalam hal ini da yang mementingkan
hubungan manusia dengan manusia, adpula yang berpandangan individualis.
H. PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Apa
itu perubahan kebudayaan? Perubahan kebudayaan dalam masyarakat yaitu: gejala
perubahan pola hidup, kebiasaan dan struktur sosial dalam masyarakat yang
disebabkan oleh beberapa faktor. Perubahan kebudayaan ini merupakan hal alami
yang terjadi di masyarakat dikarenakan sifat alami manusia yang selalu ingin
mengadakan perubahan.
Perubahan
jumlah penduduk merupakan salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara
intern, baik itu dikarenakan kelahiran, kematian ataupun perpindahan (migrasi).
Perpindahan penduduk merupakan salah satu penyebab yang patut diperhitungkan.
Biasanya masyarakat pendatang cenderung membawa kebudayaan asalnya. Hal ini
menyebabkan terjadinya pergeseran kebudayaan masyarakat asal dan terjadi
pembauran kebudayaan. Hal ini diperkuat jika kebudayaan yang dibawa tampak
lebih modern dan lebih menarik. Sebagai contoh masyarkat ibu kota yang
melakukan migrasi ke daerah, cenderung memamerkan hal – hal baru yang dimiliki
dan membawa kebudayaan kota yang biasa dilakukan ke daerah. Hal ini ditunjang
oleh kemajuan teknologi, sehingga masyarakat daerah tertarik dan cenderung
mengikuti pola, kebiasaan dan kebudayaan tersebut. Akan tetapi, tidak semua
kebudayaan yang di bawa membawa pengaruh positif. Contoh lain yaitu adanya
penemuan baru merupakan salah salah satu penyebab perubahan kebudayaan secara
internal. Handphone merupakan salah satu temuan yang mengubah kebiasaan
masyarkat dalam berkomunikasi. Masyarakat yang semula menggunakan surat sebagai
sarana berkomunikasi, saat ini telah beralih menggunakan handphone. Bahkan
handphone bukan lagi barang mewah.
Contoh
lain penyebab perubahan kebudayaan secara eksternal adalah masuknya kebudayaan
barat ke Indonesia dengan sangat mudah seperti perayaan Valentine, April mop,
dan Halloween . Media masa, merupakan salah satu sarana utama masuknya
kebudayaan tersebut dan berbaur dengan kebudayaan kita. Sebagian besar
masyarakat Indonesia saat ini selalu merayakan Valentine sebagai hari kasih
sayang, tanpa mengetahui asal muasal dan tujuan kebudayaan tersebut. Pada
umumnya mereka hanya menirukan kebiasaan yang dilakukan masyarakat barat untuk
memberikan kado, tanda kasih sayang ke orang – orang spesial seperti yang
dilakukan di film, televisi ataupu di artikel – artikel majalah. Hal ini sangat
mengubah kebiasaan masyarakat kita. Buktinya setiap bulan Februari seluruh
pusat perbelanjaan di Indonesia selalu dipenuhi oleh pernak pernik Valentine,
setiap stasiun televisi menyiarkan berbagai film romantis, dll. Akan tetapi,
kebudayaan tersebut juga memberikan dampak negative untuk masyarakat Indonesia.
Terbukti dengan banyaknya remaja di tangkap saat merayakan Valentine dengan
minuman keras dan seks bebas.
Masyarakat
pada umumnya memang cenderung untuk menirukan hal – hal baru yang dianggap
canggih, menarik dan menyenangkan, tanpa memikirkan dampaknya. Hal ini sudah
sepatutnya diwapadai. Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang
memudahkan setiap orang berkomunikasi dengan orang lain antar daerah, antar
pulau, antar negara bahkan antar benua tidak menutup kemungkinan masuknya
kebudayaan – kebudayaan asing kedalam masyarakat tersebut dan berbaur. Ditambah
pula kesadaran generasi muda untuk mempertahankan kebudayaan asli yang semakin
menurun memungkinkan hilangnya kebudayaan asli dari setiap masyarakat,
khususnya masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut kepedulian dan perhatian lebih
lanjut agar masyarakat Indonesia dapat mempertahankan kebudayaan – kebudayaan
positif yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia di masa – masa mendatang.
I. KAITAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya
tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah
diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Budaya
tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan
segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan
dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan
secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga
memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan
perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan
kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan
adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia
dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup
manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
BAB 3
KONSEPSI ILMU BUDAYA
DASAR DALAM KESUSASTRAAN
A. PENDEKATAN
KESUSASTRAAN
Ilmu
Budaya Dasar pada kali ini berkaitan dengan budaya yang ada dalam keseharian
dan budaya bangsa. Ada istilah Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu,
manusiawi, berbudaya, dan halus. Hal ini tentunya sangat baik jika kita
pelajar, karna kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam
bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti
filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita
rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adala hmempelajari masalah manusia dan
kebudayaan.
Sastra
adalah karya, sama posisinya seperti karya-karya yang lain, seperti cerpen,
puisi, lukisan, patung, musik, seni peran, dan apa saja yang merupakan hasil
dari proses penciptaan. Sastra adalah sebuah karya yang diawali dengan
kejujuran, diisi dengan kesungguhan hati dan diakhiri dengan kerelaan. Sastra
juga dapat didefinisikan sebagai cinta pada ciptaan Tuhan. Seni pada mulanya
adalah proses dari manusia, dan oleh karena seni bisa dilihat dalam intisari
ekspresi dari kreasifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga
sulit dinilai, bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan
parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni
adalah proses dan produk dari kebebasan berekspresi, dan suatu nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat suatu medium, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara
seefektif mungkin untuk medium itu. Seni merupakan suatu kebebasan.
B. ILMU
BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Prosa
adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan
yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya
khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan
prosa baru.
Prosa
lama meliputi :
- Dongeng adalah Cerita yang tidak
benar-benar terjadi.
- Hikayat adalah Cerita yang sulit
diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi
pembacanya.
- Sejarah adalah Kejadian masa lampau
yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul
Prosa baru Meliputi :
- Kisah adalah Satuan naratif yang
seringkali dibedakan dari cerita.
- Cerpen adalah Suatu bentuk prosa
naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
- Novel adalah Karya fiksi prosa yang
tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
- Biografi adalah Kisah atau keterangan
tentang kehidupan seseorang.
- Otobiografi adalah Biografi yang
ditulis oleh subyeknya.
C. NILAI-NILAI
DALAM PROSA FIKSI
Prosa
fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra, nilai-nilai prosa fiksi diantaranya adalah :
1.
Memberikan wawasan,
karena yang diperoleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai – nilai prosa
fiksi.
2.
Memberikan inforrmasi,
karena yang di peroleh pembaca bukan hanya wawasan tapi juga informasi yang
banyak dari berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
3.
Memberikan kesenangan,
selain memberikan wawasan dan informasi juga dapat memberikan kesenangan
pembaca yang di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu kala.
4.
Memberikan warisan,
dapat di berikan kepada cucu – cucu kita untuk bekal mereka nanti dalam
memdalami prosa fiksi tersebut.
D. ILMU
BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian
cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair
mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
-
Figura bahasa, seperti
gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
-
Kata-kata yang
ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
-
Kata-kata yang berjiwa,
yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan
pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
-
Kata-kata yang
konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
-
Pengulangan, yang
berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih
menggugah hati.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi pada
perkuliahan ilmu budaya dasar adalah :
- Hubungan puisi dengan pengalaman hidup
manusia.
- Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual.
- Puisi dan keinsyafan sosial.
BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. PENGERTIAN
CINTA KASIH
Cinta
kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yang
dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan
tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan
kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan
tanggung jawab menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kedamaian antara
sesama manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan
Tuhan.
Apabila
dirumuskan secara sederhana, cinta ksih adalah perasaan kasih sayang,
kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku
yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif,
berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan
kebahagiaan.
B. CINTA
MENURUT AJARAN AGAMA
1. Cinta Mawaddah adalah jenis cinta
mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah,
maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga
cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang
penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang
memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya
dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang
kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan
kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
3. Cinta Mail, adalah jenis cinta yang
untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga
hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al
Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta
kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang
lama.
4. Cinta Syaghaf. Adalah cinta yang
sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta
jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan
hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term
syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir
kepada bujangnya, Yusuf.
5. Cinta Ra’fah, yaitu rasa kasih yang
dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak
sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al
Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah
menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman
bagi pezina (Q/24:2).
6. Cinta Sobhwa, yaitu cinta buta, cinta
yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut
term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan
Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab
jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa
tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33).
7. Cinta Syauq (rindu). Term ini bukan
dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al
`Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya
akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsur dari
hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa
ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan
nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.
8. Cinta Kulfah, yakni perasaan cinta
yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit,
seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri,
meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa
Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la
yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286).
C. KASIH
SAYANG
Kata
kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti
setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang
sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda
kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang
terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain.
Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang
dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau
asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat
universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga
dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang
tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima.
Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada
orang yang dikasih dan disayanginya.
D. KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang
dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih saying yang mendalam.
E. PEMUJAAN
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia pemujaan memiliki arti: proses, cara, perbuatan
memuja. Dalam arti lain pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia
kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
F. BELAS
KASIHAN
Belas
kasihan, welas asih, atau kepedulian adalah emosi manusia yang muncul akibat
penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya
memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
G. CINTA
KASIH EROTIS
Cinta
kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama
sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih
erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta
kasih tersebut bersifat ekslusif bukan uiversal. Pertama - tama cinta kasih
erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh
cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara
saja. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara
hubungan seksual.
Keinginan
seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali merupakan nafsu fisis
belaka, untuk meredakan ketegangan yang menyakitkan. Keinginan seksual denganm
udah dapat dicampuri oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam, sedangkan cinta
kasih merupakan satu diantaranya. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu
secara seksual. Daya tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan
penyatuan.
Dalam
cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Sering kita jumpai seapsang orang-orang
yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang
lainnya. Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan egoism dua orang , mereka
adalah dua orang yang saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis
mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi
erotis dan keikutsertaan dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tapi
bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.
Cinta
kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian,
yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya
yang sedalam dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa suatu
pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya
sendiri. Dalam kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak
dapat diterima sama sekali. Ada pula orang yang memandang bahwa factor yang
penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan kemauan. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan
mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan
gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh
diputuskan.
BAB 5
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. KEINDAHAN
Keindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu
yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi
tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan
atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau
gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau
kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau
memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu,
untuk kesempurnaannya.
Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal
kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony)
kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet
Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk
yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad
pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang
menyenangkan bilamana dilihat.
-
Hubungan Manusia dengan
Keindahan
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk
dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari
suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti
tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena
dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu,
melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan
makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia
yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat
terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua
bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada
dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak
berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia
identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang
indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik
yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya
tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang
yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu
dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan
suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah
diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang
menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang
saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
B. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung,
merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil dari merenung.
Setiap kegiatan untuk merenengkan atau
m,engevaluasi segenap pengetahuan yang telah dimiliki dapat disebut
berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran.
Penalaran adalah proses berpikir yang logic dan analitik. Berpikir merupakan
kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar.
Renungan
atau pemikiran yang dibahas dalam makalah ini ialah yang berhubungan dengan keindahan.
Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak
mencapai keindahan.
Renungan
atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan didasarkan atas tiga macam
teori, ialah teori pengungkapan, teori metafisika, dan teori psikologis.
Masing-masing teori itu ada tokohnya.
A. Dalam teori pengungkapan dikatakan oleh
Benedetto Croce, bahwa seni adalah pengungkapan kesan-kesan.
B. Dalam teori metafisika, Plato mendalilkan
adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi, sebagai realita ilahi itu.
Sedangkan dalam teori psokologik dinyatakan bahwa sadar dari seorang seniman.
C. Dari teori permainan yang masih tergolong
teori odikologik dengan tokohnya Freidrick Schiller dan Herbert Spencer,
Schiller menyatakan bahwa asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main ( play impulse ).
C. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi,
serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok
sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang.
Perpaduan misalnya orang berpakaian
antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok.
Keserasian identik dengan keindahan.
Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah.
Karena itu sebagian ahli piker berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah
kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang paling sering
disebut ialah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan
(symmetry), keseimbangan (balance), dan perlawanan/pertentangan (contrast).
Dalam keselarasan itu seseorang memiliki
persaan seimbang, teng, dan mempunyai citrarasa akan sesuatu yang berakhir dan
merasa hidup sesaat di tengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati dan
ingin memperpanjangnya.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar