Senin, 14 Januari 2019

(Tugas 3) Softskill Sistem Informasi Psikologi


Tugas Softskill
Sistem Informasi  Psikologi
Kelas 4PA16
Anggota Kelompok : Arrum Nugrahini
Finka Herma Ananda
                                    Giandini Lestrai
                                    Mutia Ramadhani

Contoh Aplikasi
Aplikasi Analisis Mimpi
Tujuan
Menganalisis mimpi berdasarkan teori psikoanalisis Sigmund Freud
Batasan
Menganalisis mimpi berdasarkan pesan-pesan alam bawah sadar
Kontrol
CPU (Control Processing Unit)
Input
Menceritakan mimpi-mimpi yang berulang secara berurutan dan terperinci
Proses
Memproses semua data dan menghasilkan informasi berupa data analisis
Output
Print out dan file
Umpan Balik
Mengetahui arti dari mimpi tersebut

Rabu, 31 Oktober 2018

(Tugas 2) Sistem Informasi Psikologi


Tugas 2
System
Elements
Goal
Inputs
Processing Elements
Outputs
Observasi
Subjek
Setting
Alat Tulis
Camera
Recording
Memperhatikan
Memantau
Mencatat
Data
Mengetahui masalah yang di observasikan

1.      Sistem
Observasi ini berisi sebuah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

2.      Elemen-elemen
a.       Input
Input terdiri atas subjek, setting, alat tulis,kamera,recording. Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.
b.      Proses
Semua proses yang terjadi selama observasi adalah ketika subjek melakukan aktivitas, observer memperhatikan,memantau dan kemudian mencatat semuanya.
c.       Output
Semua yang telah dicatat observer selama observasi dibentuk menjadi sebuah data
3.      Goals
Dapat mengetahui masalah-masalah dari data hasil observasi.

(Tugas 1) Pengertian Sistem Informasi Psikologi


Sistem Informasi Psikologi

Pengertian Sistem
Menurut Eriyanto (2004) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
Menurut Murdick (dalam Hutahean, 2012) sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul ,bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut  Davis (dalam Hutahean, 2012) sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, sistem adalah elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan suatu informasi, materi atau energi untuk mencapai tujuan.

Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini (Koniyo & Kusrini, 2007).
Informasi adalah data dengan olok banding, atau data yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan yang mempunyai makna lebih jika dibandingkan dengan hasil semula (Rismansah, 2008).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya (Hutahaean, 2014).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, informasi adalah suatu data yang sudah di olah menjadi kesimpulan yang berguna.

Pengertian Psikologi
Menurut Basuki (2008), bahwa psikologi itu adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang mempelajari perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional.
Morgan dalam Basuki (2008), psikologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan binatang serta penerapannya pada permasalahan manusia.
Menurut Wundt (dalam Effendi  2006) psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti pengalaman pengindraan, merasakan sesuatu, befikir, berkehendak, dan bukan memepelajari pengalaman yang di luar diri manusia, karena pengalaman yang demikian menjadi objek kajian ilmu pengetahuanalam.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan cara mempelajari suatu perilaku, sebagai menifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, & emosional.

Sistem Informasi Psikologi
Jadi, pengertian dari sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi yang bertujuan untuk memberitahu suatu informasi mengenai keadaan psikologis dari penggunanya.

                                                                                               
 Basuki, H. (2008). Psikologi Umum Seri Diklat Kuliah. Jakarta ; UniversitasGunadarma.
Effendi, H. L. M. (2006). Psikologidakwah. Jakarta: kencana.
Eriyanto. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Bogor : Grasindo.
Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Haryadi, H. (2009). Administrasi Perkantoran. Jakarta: Visi Media. 
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Hutahaean, J. (2012). Konsepsisteminformasi. Jakarta: CV Budi Utama.
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Koniyo, A., & Kusrini. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi akuntansi dengan visual basic dan microsoft SQL server. Yogyakarta: ANDI.
Rismansah, D. (2008). Manajemen administrasi perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.

Selasa, 08 November 2016

Arketipe Menurut Jung



Arketipe adalah hasil atau kumpulan dari sekian banyak pengalaman hidup yang berulang. Arketipe merupakan simbol dalam bentuk bawah sadar dan mengalami transformasi ketika menjadi sadar atau ketika sedang dirasakan, muncul dalam bentuk gambar dan emosi. Macam – macam arketipe :
ü  Persona                :           Topeng yang kita pakai untuk menampilkan diri sebagai sesuatu yang berbeda dari yang sebenarnya, supaya sesuai dengan harapan masyarakat.
ü  Shadow                :           Semua keinginan-keinginan tidak beradab dan emosi yang tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat yang tidak sesuai dengan kepribadian ideal yang kita inginkan.
ü  Anima                   :           Kepribadian laki-laki mengandung komponen kepribadian wanita.
ü  Animus                 :           Kepribadian wanita mengandung komponen kepribadian laki-laki.
ü  Great mother        :           Percaya bahwa ia berbakat dengan kapasitas tak terbatas untuk mencintai dan memahami, membantu, melindungi, dan melayani orang lain.
ü  Wise old man        :           Percaya mempunyai bakat besar dibidang esoteris, kemampuan meramal, menyembuhkan dan sebagainya.
ü  Hero                     :           Ditampilkan sebagai pribadi yang kuat, kadang separuh dewa yang berjuang melawan kesukaran besar untuk menaklukan dan menghancurkan kejahatan.
ü  Self                       :           Merupakan arketipe paling penting yang menjadi tujuan akhir kehidupan. Self adalah perjuangan ke arah kesatuan, integrasi, dan kebulatan dari semua segi kepribadian.



Sumber :

Rabu, 19 Oktober 2016

Definisi dan Contoh Komunikasi Intrapersonal, Interpersonal, Transpersonal



Komunikasi Interpersonal, Intrapersonal, dan Transpersonal


a.             Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan diri sendiri yang merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama dengan orang lain sekali pun. Sebagai contoh ketika anda bersama seseorang, apa yang anda pikirkan termasuk dengan komunikasi intra personal. Pada komunikasi intrapersonal seringkali mempelajari peran kognisi dalam perilaku manusia. Dalam konteks ini biasanya dilakukan berulang-ulang daripada dengan dengan komunikasi lainnya. Uniknya lagi, komunikasi intrapersonal mencakup dimana kita bisa membayangkan, melamun, mempersepsikan dan memecahkan masalah dalam pikiran kita.
Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologi seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling komunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain.
Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan pesan.  Aktivitas dari komunikasi intrapersonal yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah berdoa, bersyukur, introspeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.
Dalam buku Trans-PerUnderstanding Human Communication, 1975, disebutkan bahwa komunikasi  intrapersonal adalah proses di mana individu menciptakan pengertian. Di lain pihak Ronald L. Applbaum dalam buku Fundamental Concept in Human Communication mendefinisikan komunikasi intrapersonal sebagai komunikasi yang berlangsung dalam diri kita, ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna (intelektual dan emosional) kepada lingkungan kita (Uchayana 1993).
Dengan demikian komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari semua bentuk komunikasi. Oleh sebab itu kedudukan komunikasi intrapersonal menjadi sangat penting, utamanya dalam hal memproses lambang atau isyarat menjadi lambang atau isyarat yang dimengerti oleh pihak penyampaian dan penerima informasi.

·                Contoh Komunikasi Intrapersonal
Saat kita sedang sendiri , merefleksikan dan mengintrospeksi diri, disanalah terjadi proses komunikasi intrapersonal , yang pertama ada nya stimulus yang ditangkap oleh tubuh proses tersebut dinamakan sensasi , lalu oleh tubuh diolah proses tersebut yang dinamakan asosiasi lalu otak kita mulai mengartikan stimulus tersebut menjadi sesuatu yang bermakna proses tersebut dinamakan persepsi , disimpan di dalam otak lalu menjadi memori

b.             INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal. Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan menggunakan semua elemen dari proses komunikasi. Misalnya, masing-masing pihak akan membicarakan latar belakang dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

·                Contoh Komunikasi Interpersonal
Contohnya seperti interaksi antar manusia dalam kehidupa nyata, contoh pertama ketika Anda dan teman anda mendiskusikan suatu materi kuliah yang sulit dimengerti, saling menyampaikan pendapat masing – masing tentang materi tersebut. Contoh kedua adalah komunikasi yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas antara dosen dengan mahasiswanya. Contoh ketiga ketika saya sedang memiliki suatu masalah, saya selalu berbicara (mengobrol) dengan orang tua saya untuk mencari solusinya. Mengobrol merupakan komunikasi interpersonal karena dilakukan antara satu orang dengan orang lain yang memungkinkan adanya feedback secara langsung. Berkomunikasi juga bisa dilakukan melalui dunia maya atau dengan menggunakan internet, seperti chatting melalui akun sosial media Anda seperti melalui Gmail, Facebook, Skype, dan media sosial lainnya.


c.              TRANSPERSONAL
Transpersonal adalah komunikasi yang terjadi dalam domain spiritual seseorang atau dapat dikatakan berlangsung didalam ketidaksadaran kolektif yang mengandung unsur Tuhan. Tujuan komunikasi transpersonal yaitu untuk memunculkan kesadaran tentang diri (self-hood), meningkatkan spiritualitas, aktualisasi diri dan lain lain.

·                Contoh Komunikasi Transpersonal
Contoh dari komunikasi transpersonal adalah berdoa, beribadah, intropeksi diri dengan melihat kekurangan dalam diri kita dan memperbaikinya, melakukan meditasi, refleksi diri, ritual keagamaan, atau cara lainnya untuk berkomunikasi dengan “kekuatan yang lebih tinggi” Jadi, kesimpulannya di dalam komunikasi transpersonal semua manusia dapat menentukan tentang spritualnya masing-masing. Dimana semua manusia itu memiliki kebebasan untuk memeluk agama yang diyakini-nya. Jadi, dalam komunikasi transpersonal lebih cenderung bersifat vertical, yang berarti lebih mengutamakan hubungan spritual terhadap Tuhan-nya. Tidak seperti komunikasi intrapersonal dan interpersonal yang lebih cenderung bersifat horizontal, yang berarti lebih mengutamakan hubungan antar manusia (bukan berarti dalam pengertian ini, manusia tidak lantas melupakan potensi spiritualnya).







Sumber :